Bermain kucing-kucingan di gedung pasar blok A tanah abang

Berdagang di gedung pasar blok A tanah abang lebih strategis dan mendapatkan banyak – banyak langgangan dari pada berjualan di luar gedung, dan persaingan pedagang. , saya merasa nyaman dan bertemu pembeli yang ramah dari pada pembeli yang saya temui di luar gedung pasar blok A tanah abang.
   
gambar di atas adalah mak ijah saat keliling berjualan makanan .

Jakarta, 2 November 2018. Ditemui di pasar blok A tanah abang , Jakarta Pusat (2/11),seorang pedagang kaki lima sedang melakukan aktivitas jual beli dengan pelangganya. Para pembeli terlihat antusias, tiap kali wanita yang sudah mulai berkeriput ini,mak ijah sebut saja namanya datang menawarkan barang daganganya .bermula dengan berjualan makanan didepan gedung blok A di trotoar yang akhirnya harus tergusur. Mak ijah akhirnya memutuskan untuk berdagang di dalam gedung blok A, karena dianggap pelangganya lebih banyak dan menguntungkan.

Walaupun harus berdagang diam-diam atau kucing-kucingan dengan petugas security ,menurut mak ijah hal itu sudah biasa . apa sih alasan mak ijah berdagang di dalam gedung?
“alasan saya , yah karena di dalam gedung lebih strategis, selain itu saya mendapat banyak langgangan ,dari pada di luar gedung di luar gedung juga saya harus bersaing dengan banyak pedagang lain.”kata mak ijah

Mak ijah merupakan salah satu dari banyaknya pedagang kaki lima yang berdagang di dalam gedung blok A tanah abang.”kalo di dalam gedung , saya merasa nyaman dan bertemu pembeli yang ramah dari pada pembeli yang saya temui di luar gedung pasar blok A tanah abang”
Selain berdagang di tanah abang mak ijah juga berjualan dimonas “biasanya kalau dagang saya tidak habis saya berjualan dimonas”kata mak ijah

Sejak kapan mulai berfikir untuk berdagang di pasar blok A tanah abang ?”sejak anak saya mulai sekolah  saya berinisiatif untuk berdagang mulai dari berdagang di luar pasar,saya lihat banyak juga yang berdagang di dalam gedung , jadi yah saya ikut-ikutan mereka saja .
“awal mulai berdagang saya dengan modal sendiri (kecil-kecilan) lalu suami saya ikut membantu kasih modal dan akhirnya anak saya juga ikut membantu modal-in, karena anak pertama saya sudah bekerja “
Dari banyaknya tempat berdagang mengapa anda memilih berjualan digedung blok A pasar tanah abang?”karena, yah tempatnya nyaman gak seperti diluar yang sudah panas lalu macet,berisik,dan sering di mintain sama preman-preman di luar sana”.

Melihat dari apa yang dilakukan mak ijah sudah melanggar tata cara berdagang petugas keamanan seharusnya lebih memperketat , mak ijah bukan satu-satunya yang lolos dari security.

“saya sembunyi-sembunyi dari satu toko ke toko lainnya, kalau ada security lewat saya terkadang menitipkan dagangan saya di dalam toko tersebut atau saya pura-pura berbelanja membeli barang untuk mengalihkan perhatian dari para security.terkadang saya harus merelakan beberapa dagangan saya untuk diberikan pada security secara Cuma-Cuma sebagai ganti bayaran kalau mereka tidak akan menangkap saya dan menyita barang dagangan saya”

Biasanya pedangan di tanah abang menawarkan barang daganganya secara langsung tetapi berbeda dengan mak ijah yang harus menawarkan barang dari satu toko ke toko lain

“saya biasanya datang menawarkan dagangan saya dari satu toko ke toko lain, lalu membiarkan para pembeli mengambil langsung barang dagangan saya,lalu saya akan mencatat barang apa saja yang mereka ambi beserta dengan nama mereka. Saya juga memberikan hutang pada mereka dengan tempo waktu seminggu”

Selama berdagang ditanah abang bagaimana suka duka berdagang disini.” Sukanya, saya bertemu dengan banyak orang yang bermacam-macam karakter dan sifatnya. Dukanya, apabila musim hujan saya seringkali kesulitan membawa barang dagangan saya yang banyak ke pasar tanah abang”

Dari sepanjang hari berjualan di tanah abang, pasti ada saat-saat dimana mak ijah tertangkap basah saat sedang berdagang.”saya biasanya memohon pada petugas agar tidak diambil dan beberapa petugas security yang sudah mengenal saya hanya akan memperingatkan saya. Setidaknya, mereka tidak menyita barang dagangan saya, mereka hanya akan mengambil barang dangan saya secara Cuma-Cuma”

Dari tahun ke tahun, mak ijah selalu menjadi pedagang yang baik dan jujur,suka duka ia lalui bersama pedagang lain. Jerih payah tak sia-sia anaknya bisa masuk perguruan tinggi dan lulus menjadi sarjana dan bekerja dengan gaji yang lumayan tinggi. Namun, mak ijah tetap bertekun karena ia akan selalu merindukan masa-masa saat bersama langgannya
“mereka tentu senang sekali, karena banyak yang bilang kalau tanpa ada pedagang keliling seperti saya, mereka tentu akan kelaparan dan ada yang bilang kalau tidak ada camilan hidup mereka jadi terasa hampa, karena tak ada waktu senggang untuk mengemil, hanya kerja saja akan terasa membosankan.”

Demikian , kisah hidup mak ijah yang berjuang untuk berdagang di pasar blok A tanah abang melawan segala peraturan, demi mencukupi kebutuhan keluarganya.

Komentar