Foto diatas merupakan foto bu Yati dan anaknya.
Usaha yang ia jalanin sudah cukup lama yang tadinya usaha kecil kedai sekarang menjadi besar yang sekarang sudah mempunyai tempat sendiri untuk berjualan.
Jakarta, 10 november 2018. Ditemui di kawasan pademangan ,jakarta utara (10/11). Seorang ibu yang berdagang di tempat yang sudah ia miliki baru-baru ini sebelumnya ibu ini berjualan di kedai biasa, tidak di tempat yang sebesar ini, ia berjualan dari pagi hingga malem tiba ia berjualan nasi dan lauk pauk yang lengkap , hingga penghasilan yang ia dapat bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Ia berdagang awal mula dengan berjualan gorengan dan kerupuk ataupun kripik-kripik , ia dulu berjualan dengan di titipkan di warung-warung terdekat di rumahnya, hingga ia mengumpulkan untung demi untung yang ia dapat dan membukaa kedai.
“Ia membuka kedai dengan sekitar kontraknya yang tidak begitu jauh karena ia mempunyai anak-anak kecil dan ia harus menjaga anak sambil berjualan,ibu yati ini mempunyai 3 orang yang satu sudah lumayan besar dan dua anak masih bersekolah”.kata ibu yati
Kedai yang ia buka cukup ramai karena ia berjualan di dekat konfeksi dan ramai wargai yang berlalulalang di tempat ibu berjualan ini,” ia berjualan dari jam 6 pagi hingga malam hingga jam 6 sampai jam 7 malam”, kata ibu yati sesudah dagangan ia habis baru ia tutup kedainya.
Ibu yati ini di bantu dengan ke 3 pekerjanya yang sudah lama ikut bersama bu yati dari kedai hingga mempunya tempat sendiri yang bersih dan lebih besar untuk berjualan , dan ibu yati ini kerja sebagai sampingan membantu suaminya yang juga bekerja, bantu-bantu untuk pe didikan anaknya yang masih bersekolah.
Ibu yati yang berpenghasilan tidak lebih besar kurang lebih 500 ribu perhari hingga mendapatkan belasanya juga perminggu tetapi ibu yati bilang ini masih penghasilan kotor yang ia dapat belum di potong dengan gaaji yang harus di bayar 3 karyawan dan modal yang keluarkan.
Ibu yati ini bisa di jadikan inspirasi bagi saya karena ia dapat memajukan kedai ia menjadi rumah makan yang bagus dan rapi , ibu yati ini walaupun Cuma membantu suaminya tetapi ibu yati ini bisa memajukan dagangan ibu yati dengan tenaga dan tidak mencampuri penghasilan suaminya untuk mempunyai rumah makan sendiri.
Ia mengumpulkan untung yang ia dapat untuk membuka rumah makan yang lebih besar dan lebih nyaman lagi untuk ia berjualan sehingga pembeli nasi ia tidak kepanasan dan bisa makan di tempat , tempat ini juga bisa menampung lumayan banyak pembeli yang bisa makan di tempatnya atau dine-in .
Ia bersyukur karena sekarang ia bisa membuka rumah makan sendiri yang ia kelola hingga sekarang dan anak ia yang sudah berada di universitas walaupun universitasnya swasta tetapi ibu yati bangga dengan anak-anaknya karena dari sekolah dasar(sd) sampai sekolah menengah atas (sma) bersekolah di sekolah negeri .
Dan ibu yati bisa membeli rumah hingga kendaraan yang cukup untuk anaknya dan ia juga mempunyai kontrakan dan ia juga berhasil hingga karyawanya mempunyai rumah sendiri di kampung mereka, ibu yati juga berterimakasih kepada suami anak dan pekerjanya yang menemani ia dengan sabar dan tekun sehingga bisa sampai sekarang.
Usaha yang ia jalanin sudah cukup lama yang tadinya usaha kecil kedai sekarang menjadi besar yang sekarang sudah mempunyai tempat sendiri untuk berjualan.
Jakarta, 10 november 2018. Ditemui di kawasan pademangan ,jakarta utara (10/11). Seorang ibu yang berdagang di tempat yang sudah ia miliki baru-baru ini sebelumnya ibu ini berjualan di kedai biasa, tidak di tempat yang sebesar ini, ia berjualan dari pagi hingga malem tiba ia berjualan nasi dan lauk pauk yang lengkap , hingga penghasilan yang ia dapat bisa menyekolahkan anaknya hingga sarjana.
Ia berdagang awal mula dengan berjualan gorengan dan kerupuk ataupun kripik-kripik , ia dulu berjualan dengan di titipkan di warung-warung terdekat di rumahnya, hingga ia mengumpulkan untung demi untung yang ia dapat dan membukaa kedai.
“Ia membuka kedai dengan sekitar kontraknya yang tidak begitu jauh karena ia mempunyai anak-anak kecil dan ia harus menjaga anak sambil berjualan,ibu yati ini mempunyai 3 orang yang satu sudah lumayan besar dan dua anak masih bersekolah”.kata ibu yati
Kedai yang ia buka cukup ramai karena ia berjualan di dekat konfeksi dan ramai wargai yang berlalulalang di tempat ibu berjualan ini,” ia berjualan dari jam 6 pagi hingga malam hingga jam 6 sampai jam 7 malam”, kata ibu yati sesudah dagangan ia habis baru ia tutup kedainya.
Ibu yati ini di bantu dengan ke 3 pekerjanya yang sudah lama ikut bersama bu yati dari kedai hingga mempunya tempat sendiri yang bersih dan lebih besar untuk berjualan , dan ibu yati ini kerja sebagai sampingan membantu suaminya yang juga bekerja, bantu-bantu untuk pe didikan anaknya yang masih bersekolah.
Ibu yati yang berpenghasilan tidak lebih besar kurang lebih 500 ribu perhari hingga mendapatkan belasanya juga perminggu tetapi ibu yati bilang ini masih penghasilan kotor yang ia dapat belum di potong dengan gaaji yang harus di bayar 3 karyawan dan modal yang keluarkan.
Ibu yati ini bisa di jadikan inspirasi bagi saya karena ia dapat memajukan kedai ia menjadi rumah makan yang bagus dan rapi , ibu yati ini walaupun Cuma membantu suaminya tetapi ibu yati ini bisa memajukan dagangan ibu yati dengan tenaga dan tidak mencampuri penghasilan suaminya untuk mempunyai rumah makan sendiri.
Ia mengumpulkan untung yang ia dapat untuk membuka rumah makan yang lebih besar dan lebih nyaman lagi untuk ia berjualan sehingga pembeli nasi ia tidak kepanasan dan bisa makan di tempat , tempat ini juga bisa menampung lumayan banyak pembeli yang bisa makan di tempatnya atau dine-in .
Ia bersyukur karena sekarang ia bisa membuka rumah makan sendiri yang ia kelola hingga sekarang dan anak ia yang sudah berada di universitas walaupun universitasnya swasta tetapi ibu yati bangga dengan anak-anaknya karena dari sekolah dasar(sd) sampai sekolah menengah atas (sma) bersekolah di sekolah negeri .
Dan ibu yati bisa membeli rumah hingga kendaraan yang cukup untuk anaknya dan ia juga mempunyai kontrakan dan ia juga berhasil hingga karyawanya mempunyai rumah sendiri di kampung mereka, ibu yati juga berterimakasih kepada suami anak dan pekerjanya yang menemani ia dengan sabar dan tekun sehingga bisa sampai sekarang.

sangat inspirasi sekali untuk kita anak muda memulai bisnis usaha kecil terlebih dahaulu apabila ditekuni dan pantang menyerah, usaha tidak mengkhianati hasil.
BalasHapusdan alangkah baiknya mentata penulisan agar menjadi efesien untuk enak dibaca,
thanks, -hani